voc memindahkan kantor dagangnya ke jayakarta karena

2024-05-20


Mengapa Voc Memindahkan Kantor Dagangnya Ke Jayakarta? Gubernur jenderal yang memindahkan kantor dagang VOC dari Maluku ke Jayakarta adalah Jan Pieterszoon Coen atau J.P Coen. Hal itu dilakukan karena Batavia memiliki lokasi lebih strategis dan dianggap lebih berpotensi untuk bisa mengembangkan usaha dagangnya.

VOC pun terpaksa menyingkir ke Maluku dan Jayakarta sepenuhnya dikendalikan oleh Kesultanan Banten yang juga berhasil mengusir Inggris. Pada 1619, Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael digantikan oleh Jan Pieterszoon Coen . Merasa bangsanya pernah dipermalukan pasukan Inggris dan Banten, JP Coen segera mempersiapkan pasukan untuk menyerang ...

Karena masih merasa rugi, VOC memindahkan pusat dagangnya lagi ke Jayakarta yang selanjutnya diubah namanya oleh Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterszoon, menjadi Batavia. Ketika itu VOC mampu menjadi penguasa perdagangan paling kaya dengan mempunyai lebih dari 40 kapal perang, 150 kapal dagang, 10.000 tentara, dan 50.000 pekerja.

Perpindahan pusat pemerintahan pernah dilakukan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) dari Ambon ke Batavia (sebelumnya bernama Jayakarta). Jan Pieterszoon Coen menjadi gubernur Jenderal VOC ke-4 sekaligus yang terakhir di Ambon melakukan pemindahan tersebut dengan alasan jarak Ambon jauh dari jalur perdagangan.

Setelah mendapat persetujuan dari Pangeran Jayakarta, VOC mendirikan kantor dagangnya di Jayakarta. Mereka juga mendirikan benteng bernama Batavia. Perpindahan pusat VOC ke Jayakarta terjadi pada masa Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen. Kehadiran VOC di Jayakarta tentu membawa akibat persaingan antara VOC dan Portugis.

Sebelum menjadikan Jayakarta (kini Jakarta) bagi markas pusatnya, VOC memusatkan aktivitas mereka di Ambon. Alasannya sangat berkaitan erat dengan fokus perdagangan VOC itu sendiri. Rempah-rempah: Komoditas Dagang Utama. Faktor utama yang mendorong VOC menetapkan kantor dagangnya di Ambon adalah kehadiran komoditas berharga, yaitu rempah-rempah.

VOC berhasil menduduki Jayakarta pada 1619. Setelah itu, Coen mengubah nama pusat pemerintahan baru VOC ini menjadi Batavia. Nantinya, setelah Indonesia merdeka pada 1945, Jayakarta atau Batavia dijadikan sebagai ibu kota dengan nama Jakarta.

tirto.id - Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC) dikenal sebagai Perserikatan Dagang Hindia Timur Belanda, berdiri pada 20 Maret 1602. VOC berupaya melakukan monopoli perdagangan di kawasan Asia pada era kolonialisme Eropa. Saat itu, tujuan pendirian VOC adalah mencegah kerugian akibat persaingan dagang dengan Portugis di Nusantara.

Maka dari itu, VOC pun berniat untuk memindahkan pusat aktivitas dagangnya, yaitu ke Ambon. Alasan VOC memilih Ambon, karena kota tersebut telah berhasil direbut oleh Belanda dari tangan Portugis. Selain itu, Ambon juga merupakan kepulauan yang menghasilkan rempah-rempah utama di Nusantara.

1 pt. Faktor-faktor yang mendorong didirikannya VOC adalah .... menghindari persaingan antarpedagang Belanda dan pedagang lain. menyeragamkan komoditi dagang di Hindia Timur. berusaha mengisi kekosongan kas Kerajaan Belanda. mempererat hubungan antarpedagang Belanda. membantu pemerintah Belanda dalam menjual hasil industrinya. 3. Multiple Choice.

Peta Situs